Rabu, 15 April 2020
Rabu, 07 November 2018
SWEET OR SWEAT ESCAPE
Dariku manusia biasa yang hanya menjadi budak dari kita sendiri
Lagi-lagi bersikap baik tidak selalu mendapatkan respon yang baik khususnya
di Indonesia. Mengapa seolah-olah mereka berpikir bahwa semua ini adalah bentuk
ketidakadilan ketika ada permintaan bantuan. Mengapa ketika aku mementingkan
golongan daripada individu selalu seolah-olah aku yang tidak berguna dan
meminta-minta bantuan kepada mereka mengenai semua hal individuku. Aku lelah
mendengarkan semua keluh kesah kalian mengenai golongan ini, tapi dimana
kalian? Sebenarnya seberapa lelahkah kalian dalam berusaha?? Mengapa kita
selalu mengeluh dengan keadaan ini?? Mungkin karena kita sendiri tidak tau
sebenarnya siapa kita, bagaimana kita dan harus apa kita. Mungkin kita sendri
tidak tau dan tidak paham atau bahkan tidak mau tau tentang bagaimana kita
seharusnya, mana batas bawah dan batas bawah dari apa yang harus kita lakukan,
bahkan bisa jadi semua usaha-usaha yang kita lakukan dan kita bicarakan yang
seolah-olah adalah suatu hal besar saja belum melampaui batas bawah kewajiban
kita, atau bahkan kita terlampau merelakan waktu dan tenaga yang ada dan
melebihi batas atas yang ada.
Kita tidak berhak memutuskan semuanya secara sepihak, kita tidak tau
bagaimana keadaan diluar kita. Mungkin benar sesekali kita bersikap seperti ini
karena kita melihat sebuah bentuk ketidakadilan. Tapi kenapa kita hanya bisa mendemo
dan melampiaskan keadaan yang ada? Adakah sesekali dbenak kita untuk tidak
terus-menerus marah dengan keadaan?? Ayolah, sesekali, mari kita cari
solusinya, bagaimana bisa semua ini merasakan keadilan yang sama, tidak ada
pihak yang dirugikan dan semuanya menjadi pihak yang diuntungkan. Lagi-lagi,
sebelum kita jauh berpikir untuk membantu menyelesaikan maslaah ini, kita
lagi-laginya sudah menyerah dan meluapkan emosi yang ada.
Katanya bilang, yang kulakukan sudah banyak dan mengeluh dengan masalah
yang ada di dalam kita. Mencoba untuk belajar ikhlas memanglah bukan hal yang
mudah dan seketika bisa selesai. Sebenarnya, jujur saja, aku lelah dengan semua
sistem yang tidak sengaja diberlakukan ini ada diantara kita, aku menyesal lebih
tepatnya ada di lingkungan ini. Kalau saja aku bisa leluasa pergi dari sistem
tak beradab ini, aku sudah pergi dari awal. Tapi nyatanya, aku menjebak diriku
sendiri, aku sendiri yang membuatku aku selelah ini. Entah bagaimana ceritanya,
entah bagaimana caranya, suatu saat nantiyesal lbih tepatnya ada di lingkungan
ini. Kalau saja aku bisa leluasa pegi dari sistem tak beradab ini, aku sudah
pergi dari awal. Tapi nyatanya, aku menjebak diriku sendiri, aku sendiri yang
membuatku aku selelah ini. Entah bagaimana ceritanya, entah bagaimana caranya,
suatu saat nanti akan.
Rabu, 06 Desember 2017
LOVE OR LEAVE
"Sesungguhnya disamping kesulitan pasti ada kemudahan"
Mungkin itu hal yang sangat representatif untuk keadaan ini.
Dimulai dari konflik diri, konflik persahabatan hingga konflik cinta.
Aku
bukan orang yang sangat penting dalam kelas ini, tapi tidak bisa
menghalangiku untuk jatuh cinta. Semua orang berhak jatuh cinta entah
dengan orang yang baru kenal sama teman sendiri.
Aku
mengenalnya sejak drama itu dimulai. Aku mulai berinteraksi dengannya
sejak saat itu. Ketika dia berjuang mempertahankan gelarnya aku disini
memberi support yang besar namun juga mengharapkan kepulangannya dengan
besar. Waktunya sangat tidak tepat, dua hal yang sangat penting itu
berjalan di waktu yang sama. Aku dan dia berada di dalam satu kumpulan
untuk menggelar suatu pementasan sebagai tugas besar semester itu. Namun
apadaya, dia sebagai pemeran utama yang terpaksa digantikan secara
mendadak. Sedih, namun "show must go on". Semua berjalan setidaknya
tidak mengecewakan.
Sejak saat itu cerita tentang kita akan
terus tertulis dengan rapih sebelum 'negara api' menyerang. Hal itu
terjadi entah ku tak tau kapan itu mulai terjadi.
"Sudah jatuh
tertimpa tangga" hal itu yang terjadi saat itu. Konflik kelas tentang
seragam memang menjadi masalah umum di saat itu. Hal itu sudah menjadi konflik untuk semua kelas. Namun hal itu menjadi
suatu event terbesar di perkembangan bersama. Cerita cintaku berjalan
dengan baik sebenarnya, namun saat itu aku tidak pernah terpikirkan
olehku saat teman terbaikku dengan tega melakukan itu padaku. Hantaman
itu datang selembut peluru yang menghantam kencangnya degup jantungku
Hal itu sudah menjadi konflik untuk semua kelas. Namun hal itu menjadi
suatu event terbesar di perkembangan bersama. Cerita cintaku berjalan
dengan baik sebenarnya, namun saat itu aku tidak pernah terpikirkan
olehku saat teman terbaikku dengan tega melakukan itu padaku. Hantaman
itu datang selembut peluru yang menghantam kencangnya degup jantungku.
Hal itu membuat pecah struktur kelas yang tidak ada huru-hara
sebelumnya. Bahkan tragedi banner itu masih tersimpan dengan rapi
dibenakku. Semua emosi meluap menjadi satu bahkan manusia-manusia tak
berdosa menjadi korban dalam tragedi ini. Penghianatan, pembujukkan,
separatisme. Tiga hal yang sangat tepat untuk merepresentasikan keadaan
ini. Mereka tidak tahu bagaimana awal mula cerita ini. Berawal dari dia
yang menjadi penjilat sahabat sendiri. Menjadi dalang adu domba dalam
peristiwa ini. Bahkan hal yang sangat tidak kukira bisa-bisanya terjadi.
Masih tersimpan rapi dibenakku bagaimana dia memperlakukan aku didepan
mereka, aku mengingat semua obrolannya. Bahkan jejak-jejak itu masih
tersimpan rapi juga.
Aku menjadi seorang yang berdiri sendiri, saat-saat seperti ini aku mengerti bagaimana sifat-sifat orang yang ada disekitarku.
Berdiri
sendiri atau bersama-sama menopang masalah ini. Semua terbukti dan aku
mendapat semua jawaban itu. Masalah itu seakan-akan menjadi konflik
batinku sendiri. Hidup memang tidak pernah memihak. Aku melawan mereka
dengan emosi yang terkontrol.
Dia menghindar dariku padahal
aku masih berusaha dengan keras merangkulnya kembali. Namun, pembujuk
sangatlah hebat, bahkan pembujuk ini sangat busuk sekali perkataannya,
mengatakan taubat tapi semua itu hanya 'gimmick'. Entah kenapa, dia
selalu hadir disaat aku bahagia dan menjadi salah satu faktor hilangnya
kebahagiaan itu.
Dia telah bersama teman baikku, dan aku
nerusaha tersenyum diatas rintihan hati ini. Memang terlihat puitis,
namun hal itu memang yang terjadi. Merelakan lebih baik daripada terus
mempertahankan tapi berkali-kali dihujani olah anak panah yang berusaha
mencetak nilai terbaik di papan panah. Lambat laun, dia (teman baikku)
kembali lagi padaku dengan segala permintaan maafnya padaku. Memaafkan
memang berujung manis. Kami kembali lagi dengan formasi beremoat,
berjanji melupakan hal yang lalu.
Disamping konflik
penghianatan tersebut, hubunganku dengan dia tidak lagi semanis dulu.
Aku dan dia semakin canggung. Entah semua itu menjadi seperti dendam
dalam hati. Aku hanya meluapkan apa yang ada dipikiranku, namun dia dan
mereka menganggapku seperti anak kecil. Konfliknya tidak sesederhana itu
kawan. Semua datang secara beruntun dan seperti tidak ada jeda untukku
agarku bisa bernapas.
Disaat konflik itu terjadi, ada
seseorang yang terjebak cinta padaku. Aku menganggapnya tidak lebih dari
pendengar yang baik. Berkali-kali ku menjelaskan jikalau hatiku belum
siap menerima orang baru, karena kisah yang lalu adalah kisah yang
terlalu manis untuk dilupakan. Sikapnya semakin menjadi-jadi sampai
puncak emosinya. Aku. Memang sepertinya belum siap untuk jatuh cinta
lagi.
Kurang dari satu tahun konflik itu terjadi, dia yang
dulu bersama sahabatku datang lagi di kehidupanku menjadi sosok yang
berbeda. Dia datang sebagai sahabat yang sangat berbeda, bahkan jauh
lebih dekat dari yang dulu. Aku menjadi sosok yang sangat dipercaya
olehnya, saat itu perasaan yang sudah hampir punah kembali bersemi.
Kenapa laki-laki se tega itu datang dan pergi di hati ini. Aku dan dia
menjadi jauh lebih dekat dari yang dulu. Aku sangat nyaman dengan
keadaan itu. Namun kenapa keakraban itu hadir disaat-saat aku harus
berpisah dengannya. Tututan membuat aku dan dia berpisah.
Disisi
lain, kelas yang telah mengalami konflik itu menjadi kelas yang sangat
tangguh, sangat bisa dibanggakan oleh semua guru dan menjadi kelas yang
sangat kompak. Semua cerita itu terukir dengan akhir yang sangat manis.
Terimakasih untuk cerita tiga tahunnya. Hal itu tidak akan terlupakan
Categories
life story
Minggu, 21 Februari 2016
Hey You! Part 14
Hai readers, long long long time no see… lama banget gak
ngepost.. mau nglanjutin Hey You!! Nihh, tapi kalo dilanjutin ceritanya udah
panjang banget. Pada akhirnya aku udah bertekat bulat untuk Move On dari temen
sekelas gue SMP dulu. Setelah dipikir-pikir nunggu empat tahun tuh gak sebentar
loo, capek juga nunggu segitu lamanya. Sebenarnya Move on ini gak pure langsung
dari hati, awlanya emang berat buat Move On, tapi karena suatu malam aku dapat
pencerahan dari salah seorang temen cowok akhirnya bulatlah tekat untuk MOVE
ON!! Yeahh…
Di penghujung tahun 2015 adalah akhir dimana cerita
penantianku padanya. Akhirnya saya benar benar berselempang JOMBLO. Awalnya malam
itu ada temen cowok yang chat BBM, dia kepo tentang siapa orang yang selama ini
kusuka. Dikarenakan pada malam itu aku akan menjawab semua pertanyaan dengan
jujur, akhirnya jujurlah saya padanya. Awalnya mungkin dia kaget setelah tau
kalau aku adalah salah seorang cewek yang bertahan nunggu seorang cowok tanpa
kepastian selama empat tahun lamanya. Yeah, itu rekor terlamaku dalam menunggu
seseorang, dan sekarang aku sadar betapa banyak waktu yang kubuang sia sia demi
penantian yang tak pasti.
Temenku bilang, ‘Kamu, cewek, nunggu cowok selama itu?? Cewek
gak boleh nunggu cowok selama itu!! Kalau belum bias move on berarti niatmu
yang belum kuat! Gak boleh nunggu cowok sampe segitunya!!’. Setelah malam itu
aku benar benar melupakan dia. Mencoba merelakan semuanya. Malam terakhir di
tahun 2015 dan juga malam terakhir aku menyukainya. Pada esoknya adalah Hari
pertama di tahun 2016 dan juga Hari Pertama dengan cinta yang baru dan entah
untuk siapa cinta ini.
Tahun baru buka hati baru, entah kenapa pada tahun ini aku
benar-benar bertekat untuk tidak pacaran. Jangankan pacaran untuk menyukai
seseorang saja aku tidak ingin. Mungkin aku benar benar gila, tapi aku senang
dengan keadaanku saat ini. JOMBLO. FREE. PEACE. Gak lagi malu karena sebutan
JOMBLO, justru sekarang aku akan malu jika jabatan JOMBLO itu hilang. Hidup tidak
harus selalu tentang cinta kan?? Tidak semua cinta itu untuk sebuah pasangan. Menjalani
apapun jika kita lakukan dengan hati dan dengan cinta akan jauh lebih
menyenangkan.
Hidup tanpa cowok? Kenapa tidak. Tidak menutup semua
kemungkinan dekat dengan cowok, biarkan semuanya menjadi teman baikku yang bias
membantuku berdiri ketika aku terjatuh. Yang bias membantu aku dikala aku
memang benar benar membutuhkan semua dorongan dorongan dari teman teman
terdekat. So, Hey You sudah fix selesai.. jangan sedih readers, aku bakal buat
judul baru lagi, tapi gatau entah kapan… doakan aja yaaa, semoga cepat ketemu
judul barunya… byee byee
Categories
Hey YOu!
Sabtu, 14 November 2015
Akankah Keadilan Datang Padaku?
Bukan aku yang tak
ingin melihat fajar bersamamu, tapi kamu yang telah melihat rembulan bersamanya
Bagaimana bila bintang tau kalau kamu melihat bulan bersamanya?
Padahal dia merelakanmu melihat fajar bersamaku
Tapi jika kamu melihat fajar bersamaku, bagaimana keadaan hati sang bintang
Akankan dia akan menghujani bumi ini dengan meteor yang mengakibatkan ku tak bisa melihat fajar denganmu?
Aku memang mengharapkanmu datang untuk melihat fajar bersamaku
Tapi tak ada hak lebih dariku
Jikaku bersamamu, mungkin saja bintang akan mengangkat bendera perang
Aku mungkin belum bisa untuk melihat fajar sendirian
Tapi kini, hari hariku sendiri memandangi sinar sang fajar
Entah apa maumu, akankah melihat fajar atau rembulan
Atau mungkin kamu melihat terbitnya fajar saja setelah menikmati rembulan bersamanya
Kini hatiku tlah menunjuk, bagaimana cara menikmati sang fajar
Hatiku berkata, tetaplah memandang fajar dengan atau tanpa siapapun
Fajar berpesan, pandanglah aku semaumu, tapi jangan pernah bayangkan aku itu dia
Kini kujalani hidup dengan sinar sang fajar yang melengkapi hidupku
Bagaimana bila bintang tau kalau kamu melihat bulan bersamanya?
Padahal dia merelakanmu melihat fajar bersamaku
Tapi jika kamu melihat fajar bersamaku, bagaimana keadaan hati sang bintang
Akankan dia akan menghujani bumi ini dengan meteor yang mengakibatkan ku tak bisa melihat fajar denganmu?
Aku memang mengharapkanmu datang untuk melihat fajar bersamaku
Tapi tak ada hak lebih dariku
Jikaku bersamamu, mungkin saja bintang akan mengangkat bendera perang
Aku mungkin belum bisa untuk melihat fajar sendirian
Tapi kini, hari hariku sendiri memandangi sinar sang fajar
Entah apa maumu, akankah melihat fajar atau rembulan
Atau mungkin kamu melihat terbitnya fajar saja setelah menikmati rembulan bersamanya
Kini hatiku tlah menunjuk, bagaimana cara menikmati sang fajar
Hatiku berkata, tetaplah memandang fajar dengan atau tanpa siapapun
Fajar berpesan, pandanglah aku semaumu, tapi jangan pernah bayangkan aku itu dia
Kini kujalani hidup dengan sinar sang fajar yang melengkapi hidupku
Categories
My Poem
Minggu, 04 Oktober 2015
Dilema Remaja
Well posting kali ini gue bakal bahas tentang mahkota gue alias hijab. Sebenernya gue gak mau ngejudge orang orang yang berhijab ataupun tidak, tapi mungkin kali ini gue agak risih liat orang orang yang semakin labil dengan pilihannya.
Yang bakal gue bahas pertama, kenapa dulu situ pake hijab tapi sekarang malah dilepas?
Well hijap itu sangat bantu kalian banget. Trutama meminimalisir dosa, coba pikirin aja kalau ada cewek cantik seksi pergi ke mall, pasti dilirik semua orang, bahkan cowo yang udah punya pacar atau bahkan yang beristri bisa jadi zina mata. Coba kalian berhijab, pandangan mereka itu berbeda, pandangan mereka hanya sekadar kagum atau memuji kalian cantik, tidak lebih dari itu. Tapi kalau seperti pernyataan yang pertama, pandangan mereka jauh dari itu, mungkin sebagian memandang, wah cantik, namun tak sedikit juga yang melihat tubuhmu yang terumbar. Mungkin gue bukan orang yang memakai hijab syar'i dan baju terusan. Tapi aku berusaha untuk konsisten dengan apa yang sudah aku pilih. Hey girls, jangan childish yaa, sekarang berhijab, nanti dilepas, nanti pake lagi, hidup gak sebercanda itu.
Yang kedua, kalian berhijab tapi sering keluar tanpa hijab. Aku juga gitu sih, tapi aku tanpa hijabnya dirumah atau ditempat saudara dan juga klo ditetangga dekat. Gue pake hijab baru setahun, sebelumnya gue juga sering, saat acara keluarga. Tapi yang gue maksud beda. Well, disekolah pake hijab, diluar kagak. Plis deh girls, konsisten dong. Lagi lagi, hidup gak sebercanda itu. Sering pasang display photo tanpa hijab, hmm sudah kuduga. For beginner its okay, tapi konsisten ya seterusnya. Trus malah ada yang ditegur karena sering copot hijab, trus dia udah bilang, lain kali pasti ple hijab kok. Well terkadang bukan mulut cowok aja yang gak bisa dipercaya, mulut cewek juga bisa seperti itu. Setelah kejadian itu, ternyat dia lgi lgi gak pake hijab. Huft, dia memang selalu bercanda dengan hidup ini.
Next, berhijab tapi haus belaian. Hmm, maklum kalau diusia seperti ini kita menyukai lawan jenis. Gue pun juga seperti itu, tapi yang ini lain hal. Haus belaian, bukan hal apa apa, ini dimaksudkan dia utu terlalu caper dengan lawan jenisnya. Bahkan dia tak hanya menyukai satu irang, sangat banyak yang mau dia gebet. Hmm, haus belaian banget. Dia deket sama ini, tapi juga deket sama ini, eh ternyaata masih berhubungan dengan mantannya. Hey girls, you are a queen, and the kings will fight to get you. Jadi stop banget cari gebetan banyak, sebelum kamu dicap sbg cewek yang mau sana sini, kebanyakan gebetan, caper dan lain lain.
Tulisan ini sebenernya gak mau nyindir seseorang atau siapapun, tpi aku cukup jenuh dengan kelakuan mereka yang terus bercanda dengan hidup ini. Mungkin gue sendiri bukan cewek yang sempurna. Gue cuma cewek yang masih dalam taraf belajar, so kalau gue khilaf ingetin yaa, gue gak bakal marah kalau kalian ngingetin gue. Gue cuma mau pesen : Hidup gak sebercanda ini, so konsisten dong. Bye byee :*
Yang bakal gue bahas pertama, kenapa dulu situ pake hijab tapi sekarang malah dilepas?
Well hijap itu sangat bantu kalian banget. Trutama meminimalisir dosa, coba pikirin aja kalau ada cewek cantik seksi pergi ke mall, pasti dilirik semua orang, bahkan cowo yang udah punya pacar atau bahkan yang beristri bisa jadi zina mata. Coba kalian berhijab, pandangan mereka itu berbeda, pandangan mereka hanya sekadar kagum atau memuji kalian cantik, tidak lebih dari itu. Tapi kalau seperti pernyataan yang pertama, pandangan mereka jauh dari itu, mungkin sebagian memandang, wah cantik, namun tak sedikit juga yang melihat tubuhmu yang terumbar. Mungkin gue bukan orang yang memakai hijab syar'i dan baju terusan. Tapi aku berusaha untuk konsisten dengan apa yang sudah aku pilih. Hey girls, jangan childish yaa, sekarang berhijab, nanti dilepas, nanti pake lagi, hidup gak sebercanda itu.
Yang kedua, kalian berhijab tapi sering keluar tanpa hijab. Aku juga gitu sih, tapi aku tanpa hijabnya dirumah atau ditempat saudara dan juga klo ditetangga dekat. Gue pake hijab baru setahun, sebelumnya gue juga sering, saat acara keluarga. Tapi yang gue maksud beda. Well, disekolah pake hijab, diluar kagak. Plis deh girls, konsisten dong. Lagi lagi, hidup gak sebercanda itu. Sering pasang display photo tanpa hijab, hmm sudah kuduga. For beginner its okay, tapi konsisten ya seterusnya. Trus malah ada yang ditegur karena sering copot hijab, trus dia udah bilang, lain kali pasti ple hijab kok. Well terkadang bukan mulut cowok aja yang gak bisa dipercaya, mulut cewek juga bisa seperti itu. Setelah kejadian itu, ternyat dia lgi lgi gak pake hijab. Huft, dia memang selalu bercanda dengan hidup ini.
Next, berhijab tapi haus belaian. Hmm, maklum kalau diusia seperti ini kita menyukai lawan jenis. Gue pun juga seperti itu, tapi yang ini lain hal. Haus belaian, bukan hal apa apa, ini dimaksudkan dia utu terlalu caper dengan lawan jenisnya. Bahkan dia tak hanya menyukai satu irang, sangat banyak yang mau dia gebet. Hmm, haus belaian banget. Dia deket sama ini, tapi juga deket sama ini, eh ternyaata masih berhubungan dengan mantannya. Hey girls, you are a queen, and the kings will fight to get you. Jadi stop banget cari gebetan banyak, sebelum kamu dicap sbg cewek yang mau sana sini, kebanyakan gebetan, caper dan lain lain.
Tulisan ini sebenernya gak mau nyindir seseorang atau siapapun, tpi aku cukup jenuh dengan kelakuan mereka yang terus bercanda dengan hidup ini. Mungkin gue sendiri bukan cewek yang sempurna. Gue cuma cewek yang masih dalam taraf belajar, so kalau gue khilaf ingetin yaa, gue gak bakal marah kalau kalian ngingetin gue. Gue cuma mau pesen : Hidup gak sebercanda ini, so konsisten dong. Bye byee :*
Categories
life story
Langganan:
Postingan (Atom)