Dariku manusia biasa yang hanya menjadi budak dari kita sendiri
Lagi-lagi bersikap baik tidak selalu mendapatkan respon yang baik khususnya
di Indonesia. Mengapa seolah-olah mereka berpikir bahwa semua ini adalah bentuk
ketidakadilan ketika ada permintaan bantuan. Mengapa ketika aku mementingkan
golongan daripada individu selalu seolah-olah aku yang tidak berguna dan
meminta-minta bantuan kepada mereka mengenai semua hal individuku. Aku lelah
mendengarkan semua keluh kesah kalian mengenai golongan ini, tapi dimana
kalian? Sebenarnya seberapa lelahkah kalian dalam berusaha?? Mengapa kita
selalu mengeluh dengan keadaan ini?? Mungkin karena kita sendiri tidak tau
sebenarnya siapa kita, bagaimana kita dan harus apa kita. Mungkin kita sendri
tidak tau dan tidak paham atau bahkan tidak mau tau tentang bagaimana kita
seharusnya, mana batas bawah dan batas bawah dari apa yang harus kita lakukan,
bahkan bisa jadi semua usaha-usaha yang kita lakukan dan kita bicarakan yang
seolah-olah adalah suatu hal besar saja belum melampaui batas bawah kewajiban
kita, atau bahkan kita terlampau merelakan waktu dan tenaga yang ada dan
melebihi batas atas yang ada.
Kita tidak berhak memutuskan semuanya secara sepihak, kita tidak tau
bagaimana keadaan diluar kita. Mungkin benar sesekali kita bersikap seperti ini
karena kita melihat sebuah bentuk ketidakadilan. Tapi kenapa kita hanya bisa mendemo
dan melampiaskan keadaan yang ada? Adakah sesekali dbenak kita untuk tidak
terus-menerus marah dengan keadaan?? Ayolah, sesekali, mari kita cari
solusinya, bagaimana bisa semua ini merasakan keadilan yang sama, tidak ada
pihak yang dirugikan dan semuanya menjadi pihak yang diuntungkan. Lagi-lagi,
sebelum kita jauh berpikir untuk membantu menyelesaikan maslaah ini, kita
lagi-laginya sudah menyerah dan meluapkan emosi yang ada.
Katanya bilang, yang kulakukan sudah banyak dan mengeluh dengan masalah
yang ada di dalam kita. Mencoba untuk belajar ikhlas memanglah bukan hal yang
mudah dan seketika bisa selesai. Sebenarnya, jujur saja, aku lelah dengan semua
sistem yang tidak sengaja diberlakukan ini ada diantara kita, aku menyesal lebih
tepatnya ada di lingkungan ini. Kalau saja aku bisa leluasa pergi dari sistem
tak beradab ini, aku sudah pergi dari awal. Tapi nyatanya, aku menjebak diriku
sendiri, aku sendiri yang membuatku aku selelah ini. Entah bagaimana ceritanya,
entah bagaimana caranya, suatu saat nantiyesal lbih tepatnya ada di lingkungan
ini. Kalau saja aku bisa leluasa pegi dari sistem tak beradab ini, aku sudah
pergi dari awal. Tapi nyatanya, aku menjebak diriku sendiri, aku sendiri yang
membuatku aku selelah ini. Entah bagaimana ceritanya, entah bagaimana caranya,
suatu saat nanti akan.