Jumat, 09 Mei 2014

Harusnya Kalian Sadar dan Tau itu

Diposting oleh adinda arimurti di 9:58 AM
Minggu demi minggu kurelakan
Demi nilai dan kebersamaan
Untuk suatu keberhasilan
Yang tak akan terlupakan

Jam demi jam
Kurelakan demi kalian
Semata mata hanya untuk kalian
Dan untuk keberhasilan kalian

Hari demi hari
Semakin dekat haluan itu
Kuserahkan semua waktuku
Dan itu juga untuk kalian

Setetes air mata turun dari wajahku
Apa itu? Mungkin hanya peluhku
Tapi tidak! Itu air mataku yang turun
Krna hatiku sudah terlalu sakit untuk menahan

Setiap malam tak hentinya air mataku menangis
Semakin deras, hingga tak bisa lagu kubendung
Tapi apa mereka peduli terhadap tangisku?
Tentu TIDAK

Putus asa selalu menghampiriku
Hingga puncak kebencianku kepada mereka
Tangisku tak bisa lagu kuhentikan
Tolong hentikan ini, aku takmau jadi bahan tertawaan lagi

Kuambil air wudhu
Kupasrahkan semua kepada Tuhan
Aku lelah, aku meenyerah
Tapi apa kata mereka kalau aku menyerah?

Egoisme, Individualisme
Hanya itu yag ada di benak mereka
Tak pernah sedikit pun terlintas dipikiran mereka
Kebersamaan, kekompakan, dan keberhasilan bersama

Sesampah itukan kedudukanku?
Sampai mereka tak henti hentinya
Membuatku tersingkirkan dan terucilkan
Sampai mereka tak pernah menengokku sekalipun hanya untuk menyapa

Mungkinterlalu sakit bagiku
Bahkan sangat sakit…
Tapi mereka tak pernah merasakannya
Bahkan tidak untuk sedikitpun

Hingga akhirnya waktu itu tiba..
Memang benar acting mereka sungguh luar biasa
Terlalu canggih menutupi keohongan mereka
UNTUK SEMENTARA..

Sukses, mungkin sukses itu hanya saat itu
Tiada kata sukses lagi sekarang
Kesuksesan itu semakin membuatku terperosok
Terjebak diantara tangisku yang menjadi jadi

Ya Tuhan.. Aku Ini Siapa?
Siapa aku menurut mereka?
SeSAMPAHkan diriku dimata mereka?

Padahal berkali kali terimakasih kulontarkan kepada mereka
Walaupun akhirnya mereka juga mengecewakanku
Tapi apa? Sampai detik ini tiada kata terimakasih yang terlontar dari mulut mereka
Apalagi dari hati mereka

Aku tak bisa meluapkan kemarahanku lagi
Ku hanya bisa diam dengan semua sandiwara ni
Tetap tersenyum dan bersabar yang ada di hati ini
Meski hatiku terus berkata
‘AKU LELAH, AKU INGIN MARAH, AKU BENCI MEREKA’
Tapi apa? Aku tak bisa lakukan itu
Di dalam doa malam ku selalu terucap
‘Ya Tuhan, Buka kan Pintu Hati Mereka’

0 komentar:

Posting Komentar

 

Adinda Arimurti Copyright © 2012 Design by Adinda Arimurti Vinte e poucos