Kamis, 21 November 2013

TANGKUBAN PERAHU

Diposting oleh adinda arimurti di 1:59 PM 0 komentar
 Di Jawa Barat tepatnya di Kabupaten Bandung terdapat sebuah tempat rekreasi yang sangat indah yaitu Gunung Tangkuban Perahu. Tangkuban Perahu artinya adalah perahu yang terbalik. Diberi nama seperti karena bentuknya memang menyerupai perahu yang terbalik. Konon menurut cerita rakyat parahyangan gunung itu memang merupakan perahu yang terbalik. Berikut ini ceritanya.
images (1).jpg

Beribu-ribu tahun yang lalu, tanah Parahyangan dipimpin oleh seorang raja dan seorang ratu yang hanya mempunyai seorang putri. Putri itu bernama Dayang Sumbi. Dia sangat cantik dan cerdas, sayangnya dia sangat manja. Pada suatu hari saat sedang menenun di beranda istana, Dayang Sumbi merasa lemas dan pusing. Dia menjatuhkan pintalan benangnya ke lantai berkali-kali. Saat pintalannya jatuh untuk kesekian kalinya Dayang Sumbi menjadi marah lalu bersumpah, dia akan menikahi siapapun yang mau mengambilkan pintalannya itu. Tepat setelah kata-kata sumpah itu diucapkan, datang seekor anjing sakti yang bernama Tumang dan menyerahkan pintalan itu ke tangan Dayang Sumbi. Maka mau tak mau, sesuai dengan sumpahnya, Dayang Sumbi harus menikahi Anjing tersebut.

Dayang Sumbi dan Tumang hidup berbahagia hingga mereka dikaruniai seorang anak yang berupa anak manusia tapi memiliki kekuatan sakti seperti ayahnya. Anak ini diberi nama Sangkuriang. Dalam
masa pertumbuhannya, Sangkuring se lalu ditemani bermain oleh seekor anjing yang bernama Tumang yang dia ketahui hanya sebagai anjing yang setia, bukan sebagai ayahnya. Sangkuriang tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan dan gagah perkasa.
kagum-hotels-legenda-tangkuban-perahu-00.gif

Pada suatu hari Dayang Sumbi menyuruh anaknya pergi bersama anjingnya untuk berburu
rusa untuk keperluan suatu pesta. Setelah beberapa lama mencari tanpa hasil, Sangkuriang merasa putus asa, tapi dia tidak ingin mengecewakan ibunya. Maka dengan sangat terpaksa dia mengambil sebatang panah dan mengarahkannya pada Tumang. Setibanya di rumah dia menyerahkan daging Tumang pada ibunya. dayanng Sumbi yang mengira daging itu adalah daging rusa, merasa gembira atas keberhasilan anaknya.
Segera setelah pesta usai Dayang Sumbi teringat pada Tumang dan bertanya pada pada anaknya dimana Tumang berada. Pada mulanya Sangkuriang merasa takut, tapa akhirnya dia mengatakan apa yang telah terjadi pada ibunya. Dayang Sumbi menjadi sangat murka, dalam kemarahannya dia memukul Sangkuriang hingga pingsan tepat di keningnya. Atas perbuatannya itu Dayang Sumbi diusir keluar dari kerajaan oleh ayahnya. Untungnya Sangkuriang sadar kembali tapi pukulan ibunya meninggalkan bekas
luka yang sangat lebar di keningnya.Setelah dewasa, Sangkuriang pun pergi mengembara untuk mengetahui keadaan dunia luar.
images.jpg

Beberapa tahun kemudian, Sangkuriang bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik. Segera saja dia jatuh cinta pada wanita tersebut. Wanita itu adalah ibunya sendiri, tapi mereka tidak saling mengenali satu sama lainnya. Sangkuriang melamarnya, Dayang Sumbi pun menerima dengan senang hati. Sehari sebelum hari pernikahan, saat sedang mengelus rambut tunangannya, Dayang Sumbi melihat bekas luka yang lebar di dahi Sangkuriang, akhirnya dia menyadari bahwa dia hampir menikahi putranya sendiri. Mengetahui hal tersebut Dayang Sumbi berusaha menggagalkan pernikahannya. Setelah berpikir keras dia akhirnya memutuskan untuk mengajukan syarat perkawinan yang tak mungkin dikabulkan oleh Sangkuriang. Syaratnya adalah: Sangkuriang harus membuat sebuah bendungan yang bisa menutupi seluruh bukit lalu membuat sebuah perahu untuk menyusuri bendungan tersebut. Semua itu harus sudah selesai sebelum fajar menyingsing.

Sangkuriang mulai bekerja. Cintanya yang begitu besar pada Sangkuriang memberinya suatu kekuatan aneh. Tak lupa dia juga menggunakan kekuatan yang dia dapat dari ayahnya untuk memanggil jin-jin dan membantunya. Dengan
lumpur dan tanah mereka membendung air dari sungai dan mata air. Beberapa saat sebelum fajar, Sangkuriang menebang sebatang pohon besar untuk membuat sebuah perahu. Ketika Dayang Sumbi melihat bahwa Sangkuriang hampir menyelesaikan pekerjaannya, dia berdoa pada dewa-dewa untuk merintangi pekerjaan anaknya dan mempercepat datangnya pagi.




Ayam jantan berkokok, matahari terbit lebih cepat dari biasanya dan Sangkuriang menyadari bahwa dia telah ditipu. Dengan sangat marah dia mengutuk Dayang Sumbi dan menendang perahu buatannya yang hampir jadi ke tengah hutan.tan15.jpg Perahu itu berada disana dalam keadaan terbalik, dan membentuk Gunung Tangkuban Perahu (perahu yang menelungkub). Tidak jauh dari tempat itu terdapat tunggul pohon sisa dari tebangan Sangkuriang, sekarang kita mengenalnya sebagai Bukit Tunggul. Bendungan yang dibuat Sangkuriang menyebabkan seluruh bukit dipenuhi air dan membentuk sebuah danau dimana Sangkuriang dan Dayang Sumbi menenggelamkan diri dan tidak terdengar lagi kabarnya hingga kini.
images (6).jpgCerita-Rakyat-Sangkuriang.jpg



Tentang Chairil Anwar

Diposting oleh adinda arimurti di 1:58 PM 0 komentar
Chairil Anwar lahir di Medan, 26 Juli 1922. Berpendidikan MULO (tidak tamat). Pernah menjadi redaktur “Gelanggang” (ruang kebudayaan Siasat, 1948-1949) dan redaktur Gema Suasana (1949). Kumpulan sajaknya, Deru Campur Debu (1949), Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan yang Putus (1949), dan Tiga Menguak Takdir (bersama Rivai Apin dan Asrul Sani, 1950). Chairil Anwar dianggap pelopor angkatan 45. Ia meninggal di Jakarta, 28 april 1949. Hari kematiannya diperingati sebagai Hari Sastra di Indonesia.

Biografi
Chairil Anwar Dilahirkan di Medan, Chairil Anwar merupakan anak tunggal. Ayahnya bernama Toeloes, mantan bupati Kabupaten Indragiri Riau, berasal dari Taeh Baruah, Limapuluh Kota, Sumatra Barat. Sedangkan ibunya Saleha, berasal dari Situjuh, Limapuluh Kota. Dia masih punya pertalian keluarga dengan Sutan Sjahrir, Perdana Menteri pertama Indonesia.
Chairil masuk sekolah Hollandsch-Inlandsche School (HIS), sekolah dasar untuk orang-orang pribumi waktu masa penjajahan Belanda. Dia kemudian meneruskan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), sekolah menengah pertama Hindia Belanda, tetapi dia keluar sebelum lulus. Dia mulai untuk menulis sebagai seorang remaja tetapi tak satupun puisi awalnya yang ditemukan.
Pada usia sembilan belas tahun, setelah perceraian orang-tuanya, Chairil pindah dengan ibunya ke Jakarta di mana dia berkenalan dengan dunia sastra. Meskipun pendidikannya tak selesai, Chairil menguasai bahasa Inggris, bahasa Belanda dan bahasa Jerman, dan dia mengisi jam-jamnya dengan membaca karya-karya pengarang internasional ternama, seperti: Rainer M. Rilke, W.H. Auden, Archibald MacLeish, H. Marsman, J. Slaurhoff dan Edgar du Perron. Penulis-penulis ini sangat memengaruhi tulisannya dan secara tidak langsung memengaruhi puisi tatanan kesusasteraan Indonesia.

Kehidupan Masa Remaja Chairil Anwar

Nama Chairil mulai terkenal dalam dunia sastera setelah pemuatan tulisannya di “Majalah Nisan” pada tahun 1942, pada saat itu dia baru berusia dua puluh tahun. Hampir semua puisi-puisi yang dia tulis merujuk pada kematian. Chairil ketika menjadi penyiar radio Jepang di Jakarta jatuh cinta pada Sri Ayati tetapi hingga akhir hayatnya Chairil tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkannya. Puisi-puisinya beredar di atas kertas murah selama masa pendudukan Jepang di Indonesia dan tidak diterbitkan hingga tahun 1945.
Semua tulisannya yang asli, modifikasi, atau yang diduga diciplak dikompilasi dalam tiga buku : Deru Campur Debu (1949); Kerikil Tajam Yang Terampas dan Yang Putus (1949); dan Tiga Menguak Takdir (1950, kumpulan puisi dengan Asrul Sani dan Rivai Apin).

Akhir Hidup Chairil Anwar

Vitalitas puitis Chairil tidak pernah diimbangi kondisi fisiknya, yang bertambah lemah akibat gaya hidupnya yang semrawut. Sebelum dia bisa menginjak usia dua puluh tujuh tahun, dia sudah kena sejumlah penyakit. Chairil Anwar meninggal dalam usia muda karena penyakit TBC Dia dikuburkan di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta. Makamnya diziarahi oleh ribuan pengagumnya dari zaman ke zaman. Hari meninggalnya juga selalu diperingati sebagai Hari Chairil Anwar.

Karya Tulis Chairil Anwar

·         Deru Campur Debu (1949)
·         Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus (1949)
·         Tiga Menguak Takdir (1950) (dengan Asrul Sani dan Rivai Apin)
·         “Aku Ini Binatang Jalang: koleksi sajak 1942-1949, disunting oleh Pamusuk Eneste, kata penutup oleh Sapardi Djoko Damono (1986)
·         Derai-derai Cemara (1998)
·         Pulanglah Dia Si Anak Hilang (1948), terjemahan karya Andre Gide
·         Kena Gempur (1951), terjemahan karya John Steinbeck

Karya-karya tentang Chairil Anwar

·         Chairil Anwar: memperingati hari 28 April 1949, diselenggarakan oleh Bagian Kesenian Djawatan Kebudajaan, Kementerian Pendidikan, Pengadjaran dan Kebudajaan (Djakarta, 1953)
·         Boen S. Oemarjati, “Chairil Anwar: The Poet and his Language” (Den Haag: Martinus Nijhoff, 1972).
·         Abdul Kadir Bakar, “Sekelumit pembicaraan tentang penyair Chairil Anwar” (Ujung Pandang: Lembaga Penelitian dan Pengembangan Ilmu-Ilmu Sastra, Fakultas Sastra, Universitas Hasanuddin, 1974)
·         S.U.S. Nababan, “A Linguistic Analysis of the Poetry of Amir Hamzah and Chairil Anwar” (New York, 1976)
·         Arief Budiman, “Chairil Anwar: Sebuah Pertemuan” (Jakarta: Pustaka Jaya, 1976)
·         Robin Anne Ross, Some Prominent Themes in the Poetry of Chairil Anwar, Auckland, 1976
·         H.B. Jassin, “Chairil Anwar, pelopor Angkatan ’45, disertai kumpulan hasil tulisannya”, (Jakarta: Gunung Agung, 1983)
·         Husain Junus, “Gaya bahasa Chairil Anwar” (Manado: Universitas Sam Ratulangi, 1984)
·         Rachmat Djoko Pradopo, “Bahasa puisi penyair utama sastra Indonesia modern” (Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985)
·         Sjumandjaya, “Aku: berdasarkan perjalanan hidup dan karya penyair Chairil Anwar (Jakarta: Grafitipers, 1987)
·         Pamusuk Eneste, “Mengenal Chairil Anwar” (Jakarta: Obor, 1995)

·         Zaenal Hakim, “Edisi kritis puisi Chairil Anwar” (Jakarta: Dian Rakyat, 1996)

seni tari

Diposting oleh adinda arimurti di 1:56 PM 0 komentar
Tari Tunggal
v  TARI TUNGGAL
Tari tunggal adalah sebuah tari yang disajikan atau dibawakan oleh satu orang penari,baik penari laki-laki ataupun perempuan.
Dalam perkembangannya tari tunggal selain ditarikan oleh satu orang penari tidak menutup kemungkinan dapat ditarikan secara kelompok bahkan masal.Perkembangan ini karena adanya faktor pesanan atau kebutuhan. Contohnya tari tunggal adalah :
-    Tari Gathotkaca Gandrung
-    Tari Gambiranom
-    Tari Merak
-    Tari Klana Topeng
-    Tari Gambyong,dll.
Contoh tari tunggal yang dapat disajikan atau dilakukan untuk masal,yaitu :
-    Tari Gambyong
-    Tari Eko Prawiro
-    Tari Prajuritan atau Watang
-    Tari Merak
-    Tari Kelinci dll.

Cirri tari tunggal nusantara dapat dilihat dari ragam
·         Gerakan
·         Jenis tari
·         Fungsi tari
·         Bentuk tari
·         Tata rias busana / kostum
·         Tema
·         Property
·         Aksesoris
·         Music pengiring

v  BENTUK TARI
Selain tari ditinjau dari segi koreografi,fungsi,isi atau tema juga terdapat jenis tari ditinjau dari segi bentuk yaitu tari gagah,tari alus,tari putri. Secara kodrat manusia,tari dibedakan menjadi tari putri dan tari putra.
Tari gagah adalah sebuah tari yang mengambil tokoh gagah pada cerita tertentu dengan menggunakan vokabuler gagah dan dilakukan oleh penari putra. Tari alus adalah sebuah tari yang mengambil tokoh berkarakter alus pada cerita tertentu dan menggunakan vokabuler alus yang dapat dilakukan oleh penari putra dan putrid.Sedangkan tari putrid adalah sebuah tari yang mengambil tokoh putri pada cerita tertentu dengan mengambil vokabuler putri  dan dilakukan oleh seorang wanita.
a. Contoh tari gagah adalah :
-           Tari Menak Jinggo Gandrung
-           Tari Gathotkaca Gandrung
-           Tari Klana Topeng
-           Tari Bugis Kembar
-           Tari Garuda Yaksa, dll.
b. Contoh tari alus adalah :
-           Tari Gambiranom
-           Tari Pamungkas
-           Tari Menak Koncar
-           Tari Gunung Sari
-           Tari Palgunna Palgunadi,dll
c. Contoh tari putri adalah :
-           Tari Gambyong
-           Tari Srimpi
-           Tari Bedaya
-           Tari Retna Tinanding
-           Tari Adanengar Kelaswara, dll
v  C. GERAK DASAR TARI
Gerak dasar tari pada umumnya dapat digunakan untuk semua jenis tari baik tari tunggal, tari pasangan, tari kelompok, dan drama tari. Suatu bentuk rangkaian gerak dasar tari yang disusun menjadi suatu bentuk sekaran disebut rantoyo. Ada tiga jenis bentuk rantoyo yaitu rantoyo putri, rantoyo alus, dan rantoyo gagah.
Di bawah ini akan diberikan sedikit contoh gerak dasar tari yang beracuan pada gerak dasar tari gaya surakarta.
1.  Gerak Dasar Leher (Pacak Gulu)
·         Pacak Gulu Panggil
Dagu dijangkaukan kedepan lurus,pada saat ditarik kembali mundur kekiri
sampai habis,lalu mulai memandang lawan.
·         Pacak Gulu Goyang
Dagu digerakan kekiri,kekanan.ketika kembali krkiri lagi,tiba ditengh kemudian tatap,disentak tarik tegak.
·         Pacak Gulu Gelo atau Ula Ngelangi
Dagu digerakan kekiri dan kekanan,kepalabergeser-geser dua kali,lalu ditarik sentak tegak kembali.
·         Pacak gulu gebes
Dagu hanya digerakan sekali kekiri atau kekanan lalu ditarik sentak tegak lagi.
·         Pacak Gulu Godheg
Dagu digerakan kekanan dan kekiri lalu tarik sentak tegak lagi.
·         Pacak Gulu Lenga
Dagu digerakan kekiri dan kepala digser sekali,lalu ditarik sentak tegak kembali.

2. Gerak Dasar Telapak Tangan (Jari-Jari Tangan )
·         Ambaya Mangap
Ke empat jari tangan berderet rapat ditegakan,ibu jari direnggangkan dari keempat jari.
·         Karah Bedhot
Ujung ibu jari tangan dan jari tengah diusahakan didekatkan tetapi tidak bersentuhan
·         Purnama Sidi atau Ngithing
Ibu jari dengan jari tengah dipertemukan
·         Naga Ngelak
Keempat jair tangan berderet rapat tegak,hanya ibu jari yang merenggang dibelokan kedalam
·         Silih Asih
Seperti padakarah bedhot dilakukan berpasangan
·         Bronjong Kawat
Seperti orang yang menyuap nasi,tetapi semua dilakukan dengan kaku ,lurus
·         Kunjara Wesi
Seperti orang yang menyuap nasi cara melakukannyaserba lemah atau kendurvdengan jari-jari dicembungkan
·         Blarak Sempal
Jari-jari diluruskan kearah pergelangan tangan
·         Pisang Bali atau Bithen
Keempat jari tangan menggenggam tetapi ibu jari diselipkan diantara telunjuk dan jari tengah.
Jari-jari dikembangkan kesepuluhnya dan dijungkirkan

Selain gerak yang dilakukan secara sebagian juga terdapat gerak yang dilakukan secara bersamaan antara gerak kaki,tangan,kepala,dan badan.Contohnya adl :
1. Lumaksana
·         Lumaksana magertimun
·         Lumaksana bambangan
·         Lumaksana kalang kinantang
·         Lumaksana bapang
·         Lumaksana glebagan
2.  Jenis-jenis sekaran (kembangan) untuk putrid
·         Sekaran engkyek
·         Sekaran golek iwak
·         Sekaran suwun
·         Sekaran kembang pepe
·         Sekaran anglir mendhung
·         Sekaran bapang jeglong
3.  Jenis-jenis gerak penghubung
·         Sabetan
·         Ombak banyu
5.  Jenis-jenis gerak perpindahan
v  Srisik
v  Unclng
v  Ayun
v  Tranjalan
v  Kengser
v  Trecet
v  tari berdasarkan orientasi peran / fungsi di masyarakat
v   
Peranan seni tari untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan melalui stimulan individu, social dan komunikasi. Dengan demikian tari dalam memenuhi kebutuhan individu dan social merupakan alat yang digunakan untuk penyampaian ekspresi jiwa dalam kaitannya dengan kepentingan lingkungan. Oleh karena itu tari dapat berperan sebagai pemujaan, sarana komunikasi, dan pernyataan batin manusia dalam kaitannya dengan ekspresi kehendak. Secara garis besar fungsi tari ada 3 antara lain :

1. tari sebagai upacara .
fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya sampai masa kini yang berfungsi sebagai ritual. tari dalam upacara pada umumya bersifat sakral dan magis. pada tari upacara faktor keindahan tidak diutamakan, yang diutamakaan adalah kekuatan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri ataupun hal hal diluar dirinya.
Ciri – ciri tari untuk upacara antara lain :
·         diselenggarakan pada tempat dan waktu tertentu, 
·         bersifat sacral dan magis,
·         ada sesaji,
·         dilaksanakan di tempat terbuka dan massal,
·         hidup dan berkembang dalam tradisi yang kuat sebagai sarana untuk persembahan,
·         sebagai sarana memuja dewa,
·         bersifat kebersamaan dan berulang ulang,
·         yang datang dianggap peserta upacara bukan penonton ,
·         ditarikan oleh penari yang terpilih dan dianggap suci,
·         gerak tari imitatif, meniru gerak - gerik alam sekitar,
·         ungkapan gerak mirip ekspresi kehendak jiwa penarinya.

Tari upacara dibagi menjadi 2 yaitu tari adat dan agama

·         tari adat
beberapa contoh tari uapacar adat adalah bedhoyo  ketawang (penobatan raja) gambyong, karonsih, dan gatot kaca gandrung ( adat perkawinan), kuda lumping, jatilan (seni tontonan rakyat) tari sekapur sirih untuk penyambutan tamu agung dan tari rangguk (jambi) untuk persembahan untuk tamu biasa

·         tari agama
 tari upacara agama adalah tari yang diyakini memiliki karismatik khusus. Apabila tidak dilaksanakan akan berdampak kepada peri kehidupan selanjutnya. Tari upacara agama memiliki tradisi khusus., dilaksanakan dalam konteks yang berhubungan dengan pernyataan penghayan keagamaan di mana mereka lebih asyik apabila melakukan dengan penghayatan dalam dan bersifat memuja, dan penghayantan persembahan secara total. Contoh tari pendet, rangde, rejang, keris, pasraman, gabor, ngaben bedoyo semang, bendaya ketawang, gandari

2. tari sebagai sarana hiburan
salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini memiliki tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikan. Tari hiburan disebut tari gembira, pada dasarnya tarian gembira tidak bertujuan untuk ditonton akan tetapi tarian ini cenderung untuk kepuasan para penarinya itu sendiri. Keindahan tidak diutamakan, tetapi mementingkan kepuasan individual, bersifat spontanitas dan improvisasi. Ciri – ciri tari hiburan
mudah melibatkan peserta
·         pakaiannya bebas
·         relative mudah dipelajari
·         mood yang bergembira ria
·         unsure gerak gembira dan bebas
contoh tari hiburan tari tayub (jatim, jateng), ketuk tilu (jabar), gandrung (banyuwangi), jogged bumbung (bali), serampang dua belas (Sumatra)

3. tari sebagai sarana pertunjukkan
tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan dan penerima pesan. Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari pada tujuannya. Tarian ini lebih digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat’ tarian ini sengaja disusun untuk dipertontonkan. Oleh sebab itu penyajian tari mengutamakan segi artistiknya yang konsepsional yang mantab, koreografer yang baik serta tema dan tujuan yang jelas.
Ciri – ciri tari pertunjukkan
·         pola garapannya merupakan penyajian yang khusus untuk dipertunjukkan
·         adanya factor imajinatif / kreativitas
·         adanya ide yang mengandung dan mengarah kepada konteks pementasan yang professional
·         kadang kala pementasannya menghendaki penonton tertentu dengan harapan adanya evaluasi apresiatif yang dijalankan dengan undangan atau karcis
·         lokasi pementasan di tempat yang khusus atau teater baik tempat itu berupa gedung pertunjukkan tradisional, modern, panggung terbuka, ataupun panggung tertutup.
·         Contoh tari pertunjukan tari piring (Sumatra), tari ngremo(jatim), gambyong ( surakarta)
846.jpg

1525.jpg
3686607089_f85df1a612.jpg

cakalele.jpg
cendrawasih.jpg

gandrung.jpg

genta.jpg
kecak1 (1).jpg

legong_edfladung.jpg

tari-pendet.jpg


masalai.jpg

rateb2.jpg

pala.jpg
remo1.jpg

tari maengket_potret.jpg

sejarah-wayang18.jpg



Tari-Hudoq (1).jpg

tari-tor-tor-_120618144030-561.jpg


zapin.jpg
 

Adinda Arimurti Copyright © 2012 Design by Adinda Arimurti Vinte e poucos